Facebook Ads menggunakan Facebook Conversion API (Application Programming Interface) sebagai alternatif untuk melacak dan melaporkan konversi dari iklan yang tidak tergantung pada cookie browser. Ini terjadi karena semakin banyak pembatasan privasi yang diberlakukan oleh peramban web, seperti pemblokiran cookie pihak ketiga dan pembatasan pelacakan cross-site.
Beberapa alasan mengapa Facebook Ads menggunakan Conversion API termasuk:
1. Keterbatasan Cookie:
Banyak peramban web telah mengurangi kemampuan cookie untuk melacak pengguna secara efektif, sehingga mengurangi akurasi pelaporan konversi.
2. Pelacakan Cross-Device:
Conversion API memungkinkan pelacakan konversi yang lebih baik di seluruh perangkat, bahkan ketika pengguna berpindah perangkat.
3. Perlindungan Privasi:
Dengan menggunakan API ini, Facebook dapat memberikan solusi pelacakan yang lebih sesuai dengan regulasi privasi baru, seperti GDPR di Uni Eropa.
4. Kehandalan:
Menggunakan Conversion API dapat meningkatkan kehandalan pelaporan konversi, karena tidak sepenuhnya bergantung pada cookie peramban web.
5. Integrasi Data:
API ini memungkinkan integrasi data yang lebih baik dengan sistem backend bisnis, memungkinkan perusahaan untuk memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang perilaku konsumen mereka.
6. Pengukuran Offline:
Conversion API dapat digunakan untuk melacak konversi offline, seperti pembelian di toko fisik, yang tidak mungkin dilakukan dengan cookie peramban.
Dengan menggunakan Facebook Conversion API, bisnis dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas kampanye iklan mereka dan mengoptimalkan pengeluaran iklan dengan lebih baik.
